Menurut saya, kondisi perekonomian di Indonesia sudah cukup kuat dan baik karena di dukung oleh pemerintah yang kuat juga walaupun mungkin dari sekian banyak pemerintah yang jujur pasti ada pula yang tidak jujur.
Mengenai kondisi perekonomian di Indonesia tahun ini saya awali saat saya membaca artikel dari surat kabar tempo, di artikel itu tertulis “dampak kondisi perekonomian global saat ini memang sangat terasa pada pasar saham Indonesia. Tingginya sentimen global terhadap bursa saham menyebabkan banyak investor yang menjual sahamnya”. Menurut seorang pengamat perekonomian Tony Prasetiantono, dampak terhadap pasar saham di Indonesia saat ini hampir sama saat krisis ekonomi global pada tahun 2008 saat itu kepanikan menyebabkan IHSG turun, Hal itu karena investor asing melepas saham lalu menukar mata uang rupiah dengan dolar Amerika Serikat. Berbeda dengan tahun 2008, kondisi perekonomian saat ini jauh lebih baik. Posisi cadangan devisa Negara saat ini mencapai US$122 miliar. Ini dua kali lipat lebih besar dibandingkan cadangan devisa Negara pada 2008 sekitar US$60 miliar. Jadi, posisi saat ini lebih kuat. Ditambah lagi mata uang rupiah jauh lebih kuat dibandingkan 2008 lalu. Nilai tukar rupiah pada hari ini berada pada level Rp8.915 perdolar Amerika Serikat. Ini menguat setelah pada Senin lalu berada pada level Rp 8.975.
Kondisi perkonomian Indonesia tahun 2008 dan 2011 jauh lebih baik dibandingkan dengan krisis moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1998 lalu. Saat itu cadangan devisa Negara hanya sebesarUS$ 20 miliar.
Sumber : Tempo
Solusi : Saat kondisi perekonomian sudah mulai memasuki ekonomi global, hanya perlu menjaga kondisi pasar saham agar tidak anjlok dan kepanikan hanya membuat IHSG turun dan tidak stabil. Jadi, walaupun kondisi devisa Negara kita cukup kuat, kita harus menjaganya agar sentiment global tidak berpihak dan nilai rupiah juga tetap baik.
Nama : Ani sulistyarini
NPM : 21209818
Kls : 3EB09
Mata kuliah BAHASA INDONESIA 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar